3 hari setelah anniv mu dengan kak Afisa aku mencoba
untuk benar-benar tidak mengenalimu, aku berjalan didepanmu yang sedang
berbicara dengan kak Afisa, aku berjalan bersama Rifah dan seperti tak
mengenalimu aku santai meski nyesek melihatmu terus berbicara sedangkan aku
tidak dianggap disini. Setelah itu aku naik dilantai 3 mencoba untuk menulis
apa yang baru saja terjadi, kuambi spidol bertinta hijau dan kertas selembar
lalu aku menulis dengan penuh inspirasi sambil memandangimu bermain basket dilantai
1.
Kutuliskan segalanya
tentangmu dan apa yg terjadi dikertas itu dan kusisipkan kata “Ada gadis
berambut pendek berkulit putih yang duduk dibawah pohon sedang tersenyum
memandangimu” ya, yang kumaksud adalah kak Afisa yang sedang tersenyum memandangimu
ketika bermain basket….. lalu kertas itu tak sengaja kutaruh dibawa laci meja
disalah satu kelas dilantai 3. Bel pun berbunyi, tanda jam pergantian kelas
kutinggalkan sehelai kertas itu bertuliskan tinta spidol berwarna hijau dibawa
laci meja dan kubiarkan ada orang lain yang membacanya, sengaja kutaruh kertas
itu dibawa laci meja agar kau membaca kertas itu.
Sepulang sekolah aku
melepaskan semua rasa lelahku dengan menghempaskan diri ketempat tidur lalu
kunyalakan hp dan membuka salah satu media social dan TL muncul dari salah satu
orang yang kukenal yaitu kak Afisa. “Ada gadis berambut pendek berkulit putih
yang duduk dibawah pohon sedang tersenyum memandangimu” itu adalah isi tweet tersebut dan seketika itu aku
curiga namun tak menyangka. Kata-kata itu seperti pernah kulihat dan sekarang
aku sadar ternyata kak Afisa yang mendapat kertas itu setelah kak Karinah
memberitahuku lewat DM.
Ya,kak Karinah adalah
mantanmu saat kelas 7 dulu, dia memberitahuku bahwa dia mendapat surat cinta
dilantai 3. Saat kuliat isi pesan itu darahku seperti membeku lalu kak Karinah
menceritakanku bahwa hampir semua teman sekelasnya dan teman sekelas kak Afisa
tau kalau aku yang menulis surat cinta itu “Tapi,bagaimana bisa semua orang tau
kalau aku yang menulisnya padahal aku tidak mencantumkan namaku apalagi nama
twitterku?” tanyaku penasaran dengan kak Karinah “Dek,semua orang hampir tau
kalau kamu sebenarnya suka sama dia bahkan, semua orang tau bahwa yang kamu
sebut sebagai Harry Potter itu adalah MFR”
jawab kak Karinah.
Seketika itu rasanya seperti
orang bodoh yang terpaku pada satu jawaban yang ringkas namun jelas. Aku tau
perbuatanku ini bodoh… tiba-tiba kak Fitri teman kak Afisa me-mentionku ditwitter dia blang “Dek, apakah kamu yang menulis surat cinta yang
bertinta hijau itu untuk Harry Pottermu? Haha” pertanyaan itu seperti menghina
jadi kubiarkan mention itu dan tak akan kubalas. Sekarang apakah kau mengerti
tentang perjuangan untuk mendapatkanmu? Namun hasilnya kau tidak pernah peka
sampai kapanpun………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar