Jumat, 04 Oktober 2013

I Can Life Without You?

    Sudah banyak teman-temanku yg telah membaca ceritaku ini bahkan tak jarang ada yg menghafalnya. Hari demi hari satu persatu teman-temanku dikelas 8 tahu tentang kisahku yg sangat-sangat mendambakanmu! Bersedih-sedih dahulu,bersenang-senang kemudian itu adalah kata yg sangat tepat bagiku. Disekolah aku selalu merasa sendiri dan terkadang  aku selalu negative thinking kepada semua teman-teman baruku itu. Tapi,kemudian aku dibuat senang oleh mereka. Banyak temanku yg menyuruhku menerbitkan ceritaku ini.

Kau harus tahu aku tertarik menjadi penulis karenamu,karena kau yg selalu memberi inspirasi didalam hidupku ini. Juga aku tertarik dengan dunia psikolog karena jiwa mu yg tela kupelajari dalam 1 tahun lebih lamanya. Selama kelas 8 aku jarang memandangi wajahmu bahkan,hampir tidak pernah lagi. Aku juga kini tidak mau menghafalkan kelasmu! Aku menyesal dengan semua perbuatan yg kulakukan saat kelas 7 dan kini aku tidak ingin mengulangi sejarah yg sangat tolol itu!

Jujur saja hari ini aku sangat tidak bersemangat aku tidak tahu mengapa sepertinya duniaku kosong tanpamu! Aku ingin tertawa tapi,mengapa jika tidak ada kau aku sepertinya tak dapat tertawa walaupun,sikapmu yg cuek tapi,setidaknya aku senang jika dapat melihatmu. Tapi,tadi pagi seketika aku bosan, kulihat sosok lelaki berkacamata yang sedang kucari turun dari tangga dengan potongan rambut baru bersama anak-anak laki lain sedang membawa hasil praktek Biologi ke ruang guru. Tak kusangka ternyata itu kau

Rifah yg duduk disampingku  mengatakan bahwa potongan rambutmu itu terlihat sangat culun tapi,menurutku tidak kau sama seperti Harry yg kukenal sebelumnya malahan potongan rambutmu itu membuatmu seperti lelaki yang mempunyai karismatik. Kau berjalan didepanku tapi,aku tidak menoleh aku sedang membaca Novel(hanya melihat isinya) namun suaramu masih jelas dipendengaranku, ketika salah seorang guru yg bertanya kepadamu dia menanyakan jam berapa jam pelajaran akan diakhiri lalu kau menjawabnya

Jujur saja itu ke-7 kalinya kudengar kau bersuara dalam seumur hidupku. Aku jarang  mendengarkanmu berbicara apalagi suaramu. Suaramu begitu aneh dipendengaranku tapi,aku senang walaupun aku tidak berbalik kearahmu karena aku hanya melihat isi dalam tulisan novel tersebut(tidak membacanya hanya melihat)bagaimana bisa konsen aku membaca jika kau ada. Lalu kau berjalan duduk tepatnya dibangku depan ruang guru tidak jauh dari bangku yg kududuki bersama Rifah.

Tak lama kemudian adik sepupumu Halil datang bersama teman-temannya,sebenarnya dari tadi aku salah tingkah dibuat olehmu sehingga jadi hanya Novel yg kupegang dan kulihat isinya, kau lalu memanggil Halil untuk duduk bersamamu. Tak lama kemudian semua kakak kelas perempuan datang menghampirimu dan duduk tepat berada disamping kanan kirimu bukan aku yg melihat tapi Rifah temanku yg melihatnya tapi,aku bisa membayangkan apa yg sedang kau lakukan tentu saja kau menghindar.

Dari dulu kau sangat tidak suka dikerumuni oleh anak perempuan apalagi keramaian yg tidak penting. Lalu kau memanggil Halil agar pergi kekantin tapi,Halil tidak mendengarnya lalu kau berteriak tepatnya di depan bangku yang sedang kududuki. Aku baru mendengarkan suaramu sangat jelas dan anehnya aku ingin sekali tertawa, suaramu sangat aneh terdengar dikupingku. Aku berusaha mengingat kembali suara dan kata-kata yg kau ucapkan tadi. Setelah kau pergi kekantin bersama Halil, aku dan Rifah temanku tertawa dan berkali-kali mencontohkan kata-kata yg kau ucapkan tadi “KANTIN”  hahahahaxD itulah tawa yg dari tadi ingin kulakukan tapi,seperti tak bisa. Terima kasih karena telah mewarnai hariku dan membuatku kembali bersemangat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar