Sudah banyak teman-temanku
yg telah membaca ceritaku ini bahkan tak jarang ada yg menghafalnya. Hari demi
hari satu persatu teman-temanku dikelas 8 tahu tentang kisahku yg sangat-sangat
mendambakanmu! Bersedih-sedih dahulu,bersenang-senang kemudian itu adalah kata
yg sangat tepat bagiku. Disekolah aku selalu merasa sendiri dan terkadang aku selalu negative thinking kepada semua
teman-teman baruku itu. Tapi,kemudian aku dibuat senang oleh mereka. Banyak
temanku yg menyuruhku menerbitkan ceritaku ini.
Kau harus tahu aku tertarik
menjadi penulis karenamu,karena kau yg selalu memberi inspirasi didalam hidupku
ini. Juga aku tertarik dengan dunia psikolog karena jiwa mu yg tela kupelajari
dalam 1 tahun lebih lamanya. Selama kelas 8 aku jarang memandangi wajahmu
bahkan,hampir tidak pernah lagi. Aku juga kini tidak mau menghafalkan kelasmu!
Aku menyesal dengan semua perbuatan yg kulakukan saat kelas 7 dan kini aku
tidak ingin mengulangi sejarah yg sangat tolol itu!
Jujur saja hari ini aku
sangat tidak bersemangat aku tidak tahu mengapa sepertinya duniaku kosong
tanpamu! Aku ingin tertawa tapi,mengapa jika tidak ada kau aku sepertinya tak
dapat tertawa walaupun,sikapmu yg cuek tapi,setidaknya aku senang jika dapat
melihatmu. Tapi,tadi pagi seketika aku bosan, kulihat sosok lelaki berkacamata yang
sedang kucari turun dari tangga dengan potongan rambut baru bersama anak-anak
laki lain sedang membawa hasil praktek Biologi ke ruang guru. Tak kusangka
ternyata itu kau
Rifah yg duduk disampingku mengatakan bahwa potongan rambutmu itu
terlihat sangat culun tapi,menurutku tidak kau sama seperti Harry yg kukenal
sebelumnya malahan potongan rambutmu itu membuatmu seperti lelaki yang
mempunyai karismatik. Kau berjalan didepanku tapi,aku tidak menoleh aku sedang
membaca Novel(hanya melihat isinya) namun suaramu masih jelas dipendengaranku, ketika
salah seorang guru yg bertanya kepadamu dia menanyakan jam berapa jam pelajaran
akan diakhiri lalu kau menjawabnya
Jujur saja itu ke-7 kalinya
kudengar kau bersuara dalam seumur hidupku. Aku jarang mendengarkanmu berbicara apalagi suaramu.
Suaramu begitu aneh dipendengaranku tapi,aku senang walaupun aku tidak berbalik
kearahmu karena aku hanya melihat isi dalam tulisan novel tersebut(tidak
membacanya hanya melihat)bagaimana bisa konsen aku membaca jika kau ada. Lalu
kau berjalan duduk tepatnya dibangku depan ruang guru tidak jauh dari bangku yg
kududuki bersama Rifah.
Tak lama kemudian adik
sepupumu Halil datang bersama teman-temannya,sebenarnya dari tadi aku salah
tingkah dibuat olehmu sehingga jadi hanya Novel yg kupegang dan kulihat isinya,
kau lalu memanggil Halil untuk duduk bersamamu. Tak lama kemudian semua kakak
kelas perempuan datang menghampirimu dan duduk tepat berada disamping kanan
kirimu bukan aku yg melihat tapi Rifah temanku yg melihatnya tapi,aku bisa
membayangkan apa yg sedang kau lakukan tentu saja kau menghindar.
Dari dulu kau sangat tidak
suka dikerumuni oleh anak perempuan apalagi keramaian yg tidak penting. Lalu
kau memanggil Halil agar pergi kekantin tapi,Halil tidak mendengarnya lalu kau
berteriak tepatnya di depan bangku yang sedang kududuki. Aku baru mendengarkan
suaramu sangat jelas dan anehnya aku ingin sekali tertawa, suaramu sangat aneh
terdengar dikupingku. Aku berusaha mengingat kembali suara dan kata-kata yg kau
ucapkan tadi. Setelah kau pergi kekantin bersama Halil, aku dan Rifah temanku
tertawa dan berkali-kali mencontohkan kata-kata yg kau ucapkan tadi “KANTIN” hahahahaxD itulah tawa yg dari tadi ingin
kulakukan tapi,seperti tak bisa. Terima kasih karena telah mewarnai hariku dan
membuatku kembali bersemangat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar