Menjalani hari-hariku
seperti biasa, tak ada lagi harapan ataupun penungguan. Aku tak akan lagi
berharap ataupun menunggu sesuatu yang tak jelas darimu. Waktu selalu berjalan
namun tak pernah dirasa, sepengetahuanku kau bersama kak Afisa sudah menginjak
2 bulan pacaran. Entah mengapa aku bosan sendiri dan tersadar akan kelakuanku
yang terlalu berlebihan padamu. Aku jenuh dengan semua ini, ingin kuakhiri semua
ini cepat ataupun lambat. Menghitung hari detik demi detik tak lama lagi kau
akan pergi dari kehidupanku, aku siap dengan semua itu. Aku rela membiarkanmu
pergi begitu saja tanpa pernah membalas cintaku, aku pahami itu… mungkin
kepergianmu itu membuatku sadar bahwa cinta yang kutunggu tak selamanya datang
sesuai harapan yang kubuat.
Sekarang tak ada lagi
gadis berikat rambut satu yang selalu memandangi, mencaritahu, ataupun
segalanya tentangmu. Kini aku tak perduli siapa nama temanmu, siapa orang yang
selalu dekatmu, dan aku tak akan lagi menanyakan semua tentangmu ke sepupumu
ataupun orang-orang terdekatmu yang kukenal. Itu tak ada gunanya dan tidak akan
merubah segalanya.
Tapi kau harus tahu,
aku tak pernah menyesal mengenalmu, mencintaimu dan menganggapmu sebagai Harry Potter. Aku tahu, aku sadar apa
yang kulakukan padamu memang sangat-sangat berlebihan, namun dibalik itu semua
tak ada penyesalan yang kuungkapkan, hanya saja aku lelah karena kau tidak
berubah dan tidak akan berubah. Itu hakmu, terserah padamu, aku tak memaksamu
untuk peka dengan perasaanku ataupun membalas cintaku… hanya satu yang kuminta
padamu. Kumohon bacalah kisahku ini dan
kau akan mengerti segalanya tentangku. Aku memang hanya gadis pengecut
yang hanya menulis segalanya tentangmu disini, tak berani mengungkapkan
perasaanku padamu. Kau perlu tahu, suatu saat nanti jangan pernah kau berpikir
dan mengingat kembali pada masa kini jika perasaanku hanya bualan yang bersifat
sementara. Aku tak pernah main-main dengan perasaan.
Apakah kau tahu, dari
sekian banyaknya gadis-gadis yang mencintaimu, kurasa hanya aku yang bertahan
sejauh ini. Mereka semua mundur, mereka lelah dengan sikapmu, malahan mereka
sangat membencimu dan aku tahu semua itu. Aku bertahan karena aku tidak
main-main dengan perasaanku. Aku ingin menunjukkan padamu bahwa aku bukanlah
Dewi, Dewi yang pernah mencintaimu namun meninggalkanmu setelah kau menyatakan
perasaanmu padanya. Tak ingin kuberi tahu semua orang tentang Dewi, aku tak mau
membuatmu malu hanya karena tulisan ini. Kau memang pantas dengan gadis
berambut pendek berkulit putih itu dibanding aku. Kau bahagia bersamanya, aku
mengenal baik kak Afisa, dia tulus mencintai seseorang dan tak akan membiarkan
orang yang ia sayangi menjauh darinya. Tak lama lagi semuanya berakhir, entah
apa ending dibalik semua cerita ini, jika kau mau berubah, semuanya belum terlambat,
tapi ingat kesempatan kedua telah kuberi padamu dan kesempatan ketiga
kuserahkan semuanya padamu…..